Cara menghitung fixed cost, kunci keberhasilan bisnis Anda! Mengerti seluk-beluk biaya tetap ini bukan sekadar angka-angka di laporan keuangan, melainkan peta menuju profitabilitas. Bayangkan, bisnis Anda seperti kapal yang berlayar di lautan persaingan; fixed cost adalah biaya tetap yang harus dibayar, seperti ongkos sewa kapal dan gaji nahkoda, tak peduli seberapa banyak ikan yang ditangkap. Memahami fixed cost membantu Anda menentukan harga jual, merencanakan strategi pemasaran yang efektif, dan bahkan mengambil keputusan investasi yang tepat.
Mari kita selami dunia fixed cost dan temukan bagaimana perhitungannya bisa menjadi kompas menuju kesuksesan bisnis Anda.
Fixed cost, atau biaya tetap, merupakan pengeluaran bisnis yang nilainya konsisten, tidak bergantung pada volume produksi atau penjualan. Berbeda dengan biaya variabel yang fluktuatif sesuai dengan jumlah barang yang diproduksi, fixed cost tetap sama, baik bisnis Anda sedang ramai maupun sepi. Memahami perbedaan mendasar antara fixed cost, variable cost, dan mixed cost sangat krusial dalam pengambilan keputusan bisnis.
Dengan pemahaman yang tepat, Anda dapat mengoptimalkan pengeluaran, meningkatkan efisiensi, dan pada akhirnya, mencapai profitabilitas yang maksimal. Artikel ini akan memandu Anda langkah demi langkah dalam menghitung fixed cost, menganalisis pengaruhnya terhadap keuntungan, dan memberikan contoh-contoh praktis dalam berbagai jenis bisnis.
Pengertian Fixed Cost

Dalam dunia bisnis, memahami struktur biaya merupakan kunci keberhasilan. Salah satu komponen biaya yang krusial adalah fixed cost atau biaya tetap. Memahami seluk-beluk fixed cost akan membantu Anda dalam pengambilan keputusan strategis, perencanaan keuangan, dan menentukan harga jual produk atau jasa secara efektif. Bayangkan seperti ini: anda sedang membangun rumah, biaya arsitek dan izin bangunan tetap sama meskipun anda menambah luas bangunan atau tidak.
Itulah gambaran sederhana dari fixed cost.
Menghitung fixed cost sebelum memulai bisnis itu penting, lho! Pahami dulu biaya tetap seperti sewa tempat, gaji karyawan, dan utilitas. Nah, memilih jenis usaha yang tepat juga krusial; kunjungi buka usaha apa ya untuk ide-ide inspiratif. Setelah menentukan jenis usaha, kembali ke perhitungan fixed cost agar anggaran bisnis Anda terkontrol dan menghindari kerugian di awal.
Perencanaan yang matang, termasuk menghitung fixed cost secara detail, akan membantu kesuksesan usaha Anda.
Fixed cost adalah biaya yang jumlahnya tetap, tidak terpengaruh oleh perubahan volume produksi atau penjualan dalam periode tertentu. Biaya ini harus dikeluarkan perusahaan terlepas dari apakah perusahaan menghasilkan banyak produk atau tidak sama sekali. Dengan kata lain, biaya tetap ini merupakan komitmen rutin perusahaan yang harus dibayar, seperti halnya membayar tagihan listrik rumah setiap bulan. Penting untuk membedakan biaya ini dengan biaya variabel yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan volume produksi.
Perbedaan Fixed Cost dan Variable Cost, Cara menghitung fixed cost
Perbedaan mendasar antara fixed cost dan variable cost terletak pada responsnya terhadap perubahan volume produksi. Fixed cost tetap konstan, sementara variable cost berubah secara proporsional terhadap tingkat produksi. Semakin banyak produksi, semakin besar biaya variabel yang dikeluarkan. Sebagai contoh, biaya bahan baku merupakan variable cost karena semakin banyak produk yang dihasilkan, semakin banyak pula bahan baku yang dibutuhkan.
Sementara itu, sewa gedung tetap sama meskipun produksi meningkat atau menurun, ini termasuk fixed cost.
Karakteristik Utama Fixed Cost
Karakteristik utama fixed cost yang membedakannya dari jenis biaya lain adalah konsistensinya dalam jangka waktu tertentu. Biaya ini tidak bergantung pada aktivitas operasional perusahaan. Meskipun produksi nol, biaya tetap ini tetap harus dikeluarkan. Karakteristik ini menjadikannya elemen penting dalam perencanaan anggaran jangka panjang perusahaan. Memahami sifat tetapnya biaya ini sangat penting untuk mengelola keuangan perusahaan secara efisien dan mengantisipasi potensi risiko finansial.
Menghitung fixed cost, biaya tetap seperti sewa dan gaji, cukup mudah; jumlahkan saja seluruh pengeluaran yang nilainya konstan. Memahami hal ini penting, bahkan bagi pebisnis besar seperti Eka Tjipta Widjaja yang kisahnya inspiratif bisa Anda baca di biografi Eka Tjipta Widjaja. Keberhasilannya tentu tak lepas dari perencanaan keuangan yang matang, termasuk mengelola fixed cost secara efisien.
Dengan menguasai perhitungan fixed cost, Anda dapat memprediksi profitabilitas usaha dan membuat strategi bisnis yang lebih efektif. Jadi, jangan remehkan perhitungan biaya tetap ini ya!
Perbandingan Fixed Cost, Variable Cost, dan Mixed Cost
Untuk lebih memahami perbedaan ketiga jenis biaya ini, perhatikan tabel berikut:
| Jenis Biaya | Definisi | Contoh |
|---|---|---|
| Fixed Cost | Biaya tetap yang tidak terpengaruh oleh perubahan volume produksi. | Sewa pabrik, gaji karyawan tetap, depresiasi mesin. |
| Variable Cost | Biaya yang berubah secara proporsional dengan perubahan volume produksi. | Bahan baku, komisi penjualan, biaya tenaga kerja langsung. |
| Mixed Cost | Biaya yang memiliki komponen tetap dan variabel. | Biaya telepon (biaya bulanan tetap + biaya panggilan), biaya utilitas (listrik, air), biaya perawatan kendaraan (biaya servis rutin + biaya bahan bakar). |
Ilustrasi Konsistensi Fixed Cost
Bayangkan sebuah toko roti kecil. Biaya sewa toko tetap Rp 5 juta per bulan, terlepas dari apakah toko tersebut menjual 100 roti atau 1000 roti dalam sebulan. Demikian pula, gaji karyawan tetap sebesar Rp 10 juta per bulan tetap harus dibayarkan, meskipun penjualan menurun. Ini menggambarkan bagaimana fixed cost tetap konstan meskipun terjadi fluktuasi dalam volume produksi.
Menghitung fixed cost sebenarnya mudah, cukup menjumlahkan semua biaya tetap bisnis Anda, seperti sewa tempat dan gaji karyawan. Namun, perlu diingat bahwa perhitungan ini penting untuk menentukan harga jual produk, misalnya es teh. Pertanyaan siapa yang sebenarnya memiliki merek “Es Teh Indonesia” menjadi menarik untuk dikaji, karena hal ini berkaitan dengan strategi pemasaran dan perencanaan keuangan bisnis.
Anda bisa mencari tahu lebih lanjut tentang hal tersebut di es teh indonesia punya siapa. Setelah memahami struktur kepemilikan merek tersebut, Anda dapat menyesuaikan strategi penetapan harga dan memperbaiki perhitungan fixed cost Anda agar lebih akurat dan efisien.
Meskipun penjualan roti meningkat pesat, biaya sewa toko dan gaji karyawan tetap akan sama. Namun, biaya bahan baku seperti tepung dan gula akan meningkat seiring dengan peningkatan jumlah roti yang diproduksi, mewakili variable cost.
Jenis-jenis Fixed Cost: Cara Menghitung Fixed Cost

Memahami fixed cost, atau biaya tetap, adalah kunci keberhasilan dalam mengelola keuangan bisnis, baik skala kecil maupun besar. Mengetahui jenis-jenisnya dan bagaimana menghitungnya akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang profitabilitas dan pengambilan keputusan strategis. Tanpa pemahaman yang komprehensif, bisnis bisa terjebak dalam perencanaan yang kurang akurat dan berujung pada kerugian finansial. Mari kita telusuri lebih dalam berbagai jenis fixed cost yang umum dijumpai.
Menghitung fixed cost, biaya tetap bisnis, sebenarnya mudah. Cukup jumlahkan semua pengeluaran rutin yang tak bergantung pada volume produksi, seperti sewa. Bayangkan, jika Anda berencana investasi properti, misalnya mengetahui detail biaya rumah Bachtiar Karim di Medan sangat penting untuk perencanaan keuangan. Informasi tersebut membantu Anda memperkirakan fixed cost jika Anda memutuskan untuk membeli dan menyewakannya kembali.
Setelah itu, kembali ke perhitungan fixed cost inti bisnis Anda, jangan lupakan asuransi dan gaji karyawan tetap dalam kalkulasi.
Fixed Cost Berdasarkan Sifatnya
Penggolongan fixed cost berdasarkan sifatnya membantu kita memahami bagaimana biaya ini memengaruhi operasional bisnis secara keseluruhan. Beberapa jenis fixed cost mungkin lebih mudah dikendalikan daripada yang lain, sehingga pemahaman ini krusial dalam perencanaan anggaran dan penghematan biaya.
- Fixed Cost Periode: Biaya tetap yang dikeluarkan secara berkala, seperti sewa gedung per bulan atau gaji karyawan per tahun. Contohnya: Sebuah kafe membayar sewa Rp 5 juta per bulan untuk tempat usahanya. Sebuah perusahaan membayar gaji bulanan kepada karyawannya sejumlah Rp 100 juta. Perhitungannya sederhana, yaitu biaya tetap dikalikan jumlah periode.
- Fixed Cost Unit: Biaya tetap yang dikaitkan dengan jumlah unit yang diproduksi. Meskipun jumlah produksi berubah, biaya ini tetap konstan per unit. Contohnya: Biaya depresiasi mesin per unit produksi. Sebuah pabrik sepatu mengalokasikan biaya depresiasi mesin sebesar Rp 10.000 per pasang sepatu yang diproduksi, berapapun jumlah sepatu yang diproduksi.
Fixed Cost Berdasarkan Fungsinya
Melihat fixed cost dari sisi fungsinya akan memberikan perspektif berbeda dalam pengelolaan biaya. Beberapa fixed cost berperan penting dalam operasional inti bisnis, sementara yang lain mendukung aktivitas penunjang.
| Jenis Fixed Cost | Penjelasan | Contoh | Perhitungan Contoh Kasus |
|---|---|---|---|
| Biaya Administrasi | Biaya yang terkait dengan pengelolaan administrasi perusahaan. | Gaji staf administrasi, biaya utilitas kantor, biaya perlengkapan kantor. | PT. Maju Jaya memiliki 5 staf administrasi dengan gaji rata-rata Rp 5 juta/bulan. Total biaya administrasi per bulan: 5 staf x Rp 5 juta/staf = Rp 25 juta. |
| Biaya Penyusutan | Biaya penurunan nilai aset tetap secara bertahap. | Penyusutan gedung, mesin, kendaraan. | Sebuah restoran memiliki gedung senilai Rp 1 miliar dengan umur ekonomis 20 tahun. Biaya penyusutan per tahun: Rp 1 miliar / 20 tahun = Rp 50 juta. |
| Biaya Sewa | Biaya penggunaan aset milik orang lain. | Sewa gedung, sewa tanah, sewa peralatan. | Toko A menyewa ruko seharga Rp 10 juta per bulan. Biaya sewa per tahun: Rp 10 juta/bulan x 12 bulan = Rp 120 juta. |
Contoh Kasus Perhitungan Fixed Cost Terintegrasi
Sebuah perusahaan manufaktur kecil memproduksi tas. Biaya tetap bulanan meliputi sewa pabrik (Rp 20 juta), gaji karyawan (Rp 50 juta), dan biaya utilitas (Rp 10 juta). Total fixed cost bulanannya adalah Rp 80 juta. Meskipun jumlah tas yang diproduksi berubah setiap bulannya, biaya tetap ini akan tetap sama.
Menghitung fixed cost bisnis rumahanmu? Gampang kok! Cukup jumlahkan biaya tetap bulanan, seperti sewa tempat (kalau ada), listrik, dan internet. Ingat, ini penting untuk mengukur profitabilitas usaha sampinganmu, apalagi kalau kamu lagi cari tambahan penghasilan dengan kerja sampingan dari rumah. Dengan memahami fixed cost, kamu bisa menentukan harga jual produk atau jasa yang tepat dan menghindari kerugian.
Perencanaan keuangan yang matang, termasuk menghitung fixed cost secara akurat, adalah kunci kesuksesan usaha, besar maupun kecil.
Fixed cost merupakan biaya yang tetap jumlahnya meskipun tingkat produksi atau penjualan berubah. Karakteristik utamanya adalah konsistensi dan independensi terhadap volume produksi.
Cara Menghitung Fixed Cost

Memahami fixed cost atau biaya tetap merupakan kunci keberhasilan dalam mengelola keuangan bisnis, baik skala kecil maupun besar. Kemampuan menghitung fixed cost secara akurat akan membantu Anda dalam menentukan harga jual produk atau jasa, merencanakan anggaran, dan mengambil keputusan bisnis yang tepat. Tanpa pemahaman yang baik, Anda bisa saja mengalami kerugian yang tak terduga. Mari kita telusuri langkah-langkah praktis untuk menghitung fixed cost dan menghindari kesalahan umum yang sering terjadi.
Langkah-langkah Menghitung Total Fixed Cost
Menghitung total fixed cost bisnis Anda sebenarnya lebih mudah daripada yang dibayangkan. Kuncinya adalah identifikasi dan penjumlahan seluruh biaya tetap yang dikeluarkan secara periodik. Proses ini memerlukan ketelitian dan data yang akurat. Berikut langkah-langkah sistematisnya:
- Identifikasi Semua Biaya Tetap: Mulailah dengan membuat daftar lengkap semua biaya tetap yang dikeluarkan bisnis Anda. Contohnya termasuk sewa tempat usaha, gaji karyawan tetap, biaya asuransi, cicilan pinjaman, biaya langganan software, dan biaya utilitas (listrik, air, dan telepon) yang relatif tetap setiap bulannya. Jangan sampai ada biaya tetap yang terlewatkan.
- Kumpulkan Data Biaya: Kumpulkan semua bukti transaksi atau dokumen yang menunjukkan besarnya setiap biaya tetap tersebut. Ini akan memastikan akurasi perhitungan Anda. Perhatikan juga apakah ada biaya tetap yang bersifat musiman, misalnya biaya perawatan mesin yang mungkin lebih tinggi di periode tertentu.
- Jumlahkan Semua Biaya Tetap: Setelah Anda memiliki daftar lengkap dan data yang akurat, jumlahkan semua biaya tetap tersebut. Hasilnya adalah total fixed cost bisnis Anda untuk periode tertentu (misalnya, bulanan atau tahunan).
Contoh Perhitungan Fixed Cost untuk Bisnis Kecil
Bayangkan sebuah usaha kecil yang menjual kue. Biaya tetapnya mungkin termasuk:
| Biaya | Jumlah (Rp) |
|---|---|
| Sewa tempat usaha | 1.500.000 |
| Gaji karyawan (1 orang) | 3.000.000 |
| Listrik dan air | 500.000 |
| Asuransi | 200.000 |
| Cicilan peralatan panggang | 1.000.000 |
| Total Fixed Cost | 6.200.000 |
Total fixed cost usaha kue ini adalah Rp 6.200.000 per bulan.
Perhitungan Fixed Cost Per Unit
Untuk menghitung fixed cost per unit, Anda perlu membagi total fixed cost dengan jumlah unit yang diproduksi. Misalnya, jika usaha kue di atas memproduksi 1000 kue per bulan, maka fixed cost per unit adalah Rp 6.200 (Rp 6.200.000 / 1000 kue). Angka ini penting untuk menentukan harga jual yang kompetitif dan menguntungkan.
Flowchart Perhitungan Fixed Cost
Berikut ilustrasi sederhana alur perhitungan fixed cost:
Mulai -> Identifikasi Biaya Tetap -> Kumpulkan Data Biaya -> Jumlahkan Biaya Tetap -> Hitung Fixed Cost Per Unit (jika perlu) -> Selesai
Kesalahan Umum dalam Menghitung Fixed Cost dan Cara Mengatasinya
Kesalahan umum yang sering terjadi adalah mengklasifikasikan biaya variabel sebagai biaya tetap, atau sebaliknya. Misalnya, bahan baku kue seharusnya termasuk biaya variabel, bukan biaya tetap. Untuk mengatasi hal ini, pastikan Anda memahami perbedaan antara biaya tetap dan biaya variabel dengan jelas. Ketelitian dalam pencatatan keuangan dan pemahaman yang mendalam tentang bisnis Anda sangat penting untuk menghindari kesalahan ini.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan konsultan keuangan jika Anda merasa kesulitan.
Pengaruh Fixed Cost terhadap Keuntungan
Fixed cost, atau biaya tetap, merupakan elemen krusial dalam menentukan keberhasilan bisnis. Memahami pengaruhnya terhadap keuntungan sangat penting, tak hanya untuk mencapai titik impas (break-even point), tetapi juga untuk meraih profitabilitas yang maksimal. Pengelolaan fixed cost yang efektif bisa menjadi pembeda antara bisnis yang berkembang pesat dan bisnis yang terjebak dalam lingkaran kerugian. Mari kita telusuri lebih dalam bagaimana biaya tetap ini memengaruhi jalannya bisnis Anda.
Pengaruh Fixed Cost terhadap Titik Impas
Titik impas (break-even point) merupakan titik di mana total pendapatan sama dengan total biaya, baik tetap maupun variabel. Fixed cost berperan signifikan dalam menentukan titik impas ini. Semakin tinggi fixed cost, semakin tinggi pula volume penjualan yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas. Bayangkan sebuah restoran dengan sewa tempat yang sangat mahal; restoran tersebut harus menjual lebih banyak makanan untuk menutup biaya sewa tersebut sebelum mulai menghasilkan keuntungan.
Sebuah analisis yang cermat terhadap fixed cost menjadi kunci dalam menentukan strategi penjualan yang tepat dan realistis.
Skenario Perubahan Fixed Cost dan Profitabilitas
Mari kita ambil contoh sebuah bisnis konveksi pakaian. Misalnya, biaya sewa tempat produksi sebesar Rp 5.000.000 per bulan (fixed cost). Jika bisnis ini mampu menjual 1000 potong pakaian dengan harga jual Rp 100.000 per potong, pendapatannya Rp 100.000.000. Jika biaya variabel (bahan baku, tenaga kerja) sebesar Rp 60.000 per potong, total biaya variabelnya Rp 60.000.000. Keuntungannya adalah Rp 40.000.000 (Rp 100.000.000 – Rp 60.000.000 – Rp 5.000.000).
Namun, jika biaya sewa naik menjadi Rp 10.000.000, keuntungan akan berkurang menjadi Rp 35.000.000. Contoh ini menunjukkan bagaimana peningkatan fixed cost langsung mengurangi profitabilitas, meskipun volume penjualan tetap.
Strategi Manajemen Biaya untuk Mengoptimalkan Fixed Cost
Optimalisasi fixed cost merupakan kunci keberhasilan bisnis jangka panjang. Beberapa strategi yang dapat diterapkan antara lain negosiasi kontrak sewa yang lebih baik, efisiensi penggunaan energi, dan otomatisasi proses produksi. Misalnya, beralih ke sistem manajemen inventaris berbasis digital dapat mengurangi biaya administrasi dan tenaga kerja. Selain itu, mencari pemasok dengan harga lebih kompetitif untuk utilitas seperti listrik dan air juga dapat membantu menekan fixed cost.
Pendekatan yang sistematis dan terukur dalam mengelola fixed cost akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap profitabilitas.
Hubungan Fixed Cost, Volume Penjualan, dan Keuntungan
| Fixed Cost (Rp) | Volume Penjualan (Unit) | Harga Jual per Unit (Rp) | Total Pendapatan (Rp) | Biaya Variabel per Unit (Rp) | Total Biaya Variabel (Rp) | Keuntungan (Rp) |
|---|---|---|---|---|---|---|
| 5.000.000 | 1000 | 100.000 | 100.000.000 | 60.000 | 60.000.000 | 35.000.000 |
| 5.000.000 | 1500 | 100.000 | 150.000.000 | 60.000 | 90.000.000 | 55.000.000 |
| 10.000.000 | 1000 | 100.000 | 100.000.000 | 60.000 | 60.000.000 | 30.000.000 |
Tabel di atas menunjukkan bagaimana perubahan fixed cost dan volume penjualan berdampak pada keuntungan. Peningkatan volume penjualan secara signifikan dapat mengimbangi peningkatan fixed cost, namun tetap penting untuk menjaga efisiensi biaya.
Contoh Analisis Fixed Cost dalam Pengambilan Keputusan Bisnis
Sebuah perusahaan manufaktur mempertimbangkan untuk menambah lini produksi baru. Analisis fixed cost akan membantu menentukan apakah investasi tersebut layak secara finansial. Dengan menghitung biaya tambahan seperti sewa mesin, gaji karyawan baru, dan utilitas, perusahaan dapat memprediksi apakah peningkatan pendapatan dari lini produksi baru akan cukup untuk menutup fixed cost tambahan dan menghasilkan keuntungan. Jika analisis menunjukkan bahwa fixed cost terlalu tinggi dibandingkan dengan potensi keuntungan, perusahaan dapat memutuskan untuk menunda atau membatalkan rencana tersebut.
Contoh Kasus Perhitungan Fixed Cost
Memahami fixed cost, atau biaya tetap, adalah kunci dalam mengelola keuangan bisnis, baik itu perusahaan manufaktur yang memproduksi barang, perusahaan jasa yang menawarkan layanan, atau perusahaan ritel yang menjual produk secara langsung kepada konsumen. Kemampuan menghitung fixed cost secara akurat akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang profitabilitas dan membantu dalam pengambilan keputusan strategis. Mari kita telusuri beberapa contoh kasus perhitungan fixed cost di berbagai jenis bisnis untuk melihat bagaimana biaya tetap ini diidentifikasi dan dihitung.
Perhitungan Fixed Cost Perusahaan Manufaktur
Bayangkan sebuah perusahaan manufaktur kecil yang memproduksi sepatu. Biaya tetap mereka meliputi berbagai pos. Tidak seperti biaya variabel yang berubah sesuai jumlah produksi, fixed cost ini tetap konstan meskipun produksi meningkat atau menurun (dalam jangka pendek).
- Sewa pabrik: Rp 50.000.000 per bulan
- Gaji karyawan tetap (manajer, teknisi): Rp 100.000.000 per bulan
- Biaya asuransi pabrik: Rp 10.000.000 per bulan
- Depresiasi mesin: Rp 20.000.000 per bulan
- Biaya administrasi dan umum: Rp 30.000.000 per bulan
Total fixed cost perusahaan manufaktur sepatu ini adalah Rp 210.000.000 per bulan. Perlu diingat bahwa angka ini dapat bervariasi tergantung skala bisnis dan lokasi.
Perhitungan Fixed Cost Perusahaan Jasa
Sekarang, mari kita lihat contoh perusahaan jasa, misalnya sebuah konsultan keuangan. Biaya tetap mereka berbeda dengan perusahaan manufaktur, namun tetap signifikan dalam menentukan profitabilitas.
- Sewa kantor: Rp 20.000.000 per bulan
- Gaji karyawan tetap (sekretaris, analis): Rp 80.000.000 per bulan
- Biaya utilitas (listrik, air, internet): Rp 5.000.000 per bulan
- Biaya langganan software: Rp 3.000.000 per bulan
- Biaya pemasaran dan promosi (online marketing): Rp 12.000.000 per bulan
Total fixed cost perusahaan konsultan keuangan ini mencapai Rp 120.000.000 per bulan. Meskipun tidak ada biaya produksi fisik, biaya tetap operasional tetap harus dipertimbangkan.
Perhitungan Fixed Cost Perusahaan Ritel
Sebagai contoh terakhir, perhatikan sebuah toko buku kecil. Fixed cost mereka merupakan kombinasi biaya operasional dan biaya sewa.
- Sewa toko: Rp 30.000.000 per bulan
- Gaji karyawan tetap (kasir, staf): Rp 60.000.000 per bulan
- Biaya utilitas (listrik, air): Rp 7.000.000 per bulan
- Biaya keamanan dan kebersihan: Rp 5.000.000 per bulan
- Biaya perlengkapan toko: Rp 3.000.000 per bulan
Total fixed cost toko buku ini adalah Rp 105.000.000 per bulan. Perlu diperhatikan bahwa biaya sewa dan gaji karyawan seringkali menjadi komponen terbesar dari fixed cost bagi perusahaan ritel.
Perbandingan Perhitungan Fixed Cost di Tiga Contoh Kasus
Ketiga contoh kasus di atas menunjukkan bahwa perhitungan fixed cost berbeda-beda tergantung pada jenis bisnis dan skalanya. Perusahaan manufaktur cenderung memiliki biaya depresiasi mesin yang signifikan, sementara perusahaan jasa lebih fokus pada biaya operasional dan pemasaran. Perusahaan ritel memiliki kombinasi keduanya, dengan biaya sewa dan gaji karyawan sebagai komponen utama. Meskipun demikian, semua jenis bisnis harus memperhitungkan fixed cost untuk merencanakan keuangan dan menentukan harga jual yang kompetitif.