Biaya Tetap Fixed Cost Adalah Panduan Lengkap

Aurora September 10, 2024

Biaya Tetap Fixed Cost Adalah pengeluaran bisnis yang tetap konstan, tak peduli seberapa banyak produksi atau penjualan. Bayangkan seperti sewa kantor—tetap harus dibayar setiap bulan, meski penjualan lesu. Ini kunci penting dalam perencanaan keuangan, karena mempengaruhi profitabilitas jangka panjang dan keputusan strategis. Memahami fixed cost sangat krusial, dari perusahaan startup yang masih merangkak hingga korporasi besar.

Dengan menguasai konsep ini, Anda bisa mengoptimalkan pengeluaran, meningkatkan efisiensi, dan meraih keuntungan maksimal. Jangan sampai biaya tetap menjadi beban yang menghambat pertumbuhan bisnis Anda!

Biaya tetap, atau fixed cost, merupakan komponen penting dalam analisis keuangan bisnis. Berbeda dengan biaya variabel yang fluktuatif seiring perubahan produksi, fixed cost konsisten, seperti gaji karyawan tetap, biaya sewa, dan cicilan pinjaman. Memahami karakteristik biaya tetap sangat penting untuk perencanaan bisnis yang efektif, terutama dalam menentukan harga jual, menghitung titik impas, dan mengevaluasi profitabilitas.

Pengelolaan biaya tetap yang baik akan berdampak signifikan pada kesehatan keuangan perusahaan, menciptakan stabilitas, dan memungkinkan pertumbuhan yang berkelanjutan. Oleh karena itu, memahami definisi, jenis, dan strategi pengelolaannya merupakan langkah penting bagi kesuksesan bisnis Anda.

Biaya Tetap (Fixed Cost): Pilar Pengambilan Keputusan Bisnis

Dalam dunia bisnis yang dinamis, memahami struktur biaya merupakan kunci keberhasilan. Salah satu elemen krusial yang seringkali menentukan strategi perusahaan adalah biaya tetap (fixed cost). Memahami seluk-beluknya, dari definisi hingga dampaknya pada pengambilan keputusan, akan membantu Anda mengoptimalkan profitabilitas dan keberlanjutan bisnis.

Definisi Biaya Tetap

Biaya tetap, atau fixed cost, merujuk pada pengeluaran bisnis yang nilainya tetap konstan meskipun terjadi perubahan dalam volume produksi atau penjualan. Artinya, berapapun jumlah barang yang diproduksi atau dijual, biaya ini tetap harus dikeluarkan. Contohnya, biaya sewa gedung, gaji karyawan tetap, biaya asuransi, dan cicilan pinjaman. Berbeda dengan biaya variabel yang berfluktuasi sesuai dengan level produksi, biaya tetap merupakan komitmen tetap perusahaan dalam jangka waktu tertentu.

Perbandingan Biaya Tetap dan Biaya Variabel

Memahami perbedaan antara biaya tetap dan biaya variabel sangat penting untuk analisis keuangan yang akurat. Perbedaan mendasarnya terletak pada keterkaitannya dengan volume produksi. Berikut tabel perbandingannya:

Jenis BiayaDefinisiContohKarakteristik
Biaya Tetap (Fixed Cost)Biaya yang tetap konstan terlepas dari volume produksi.Sewa pabrik, gaji karyawan tetap, asuransi, bunga pinjaman.Tidak bergantung pada volume produksi; konsisten dalam jangka waktu tertentu.
Biaya Variabel (Variable Cost)Biaya yang berubah seiring dengan perubahan volume produksi.Bahan baku, upah lembur, komisi penjualan.Bergantung pada volume produksi; meningkat seiring peningkatan produksi.

Dampak Biaya Tetap pada Keputusan Bisnis Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Biaya tetap memiliki implikasi yang signifikan terhadap pengambilan keputusan bisnis, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam jangka pendek, perusahaan mungkin perlu mempertahankan level produksi tertentu untuk menutupi biaya tetap, meskipun hal ini mungkin mengakibatkan kerugian jika harga jual rendah. Namun, dalam jangka panjang, perusahaan dapat menyesuaikan biaya tetapnya, misalnya dengan merenegosiasi kontrak sewa atau mengurangi jumlah karyawan tetap, untuk mencapai efisiensi biaya dan profitabilitas yang lebih baik.

Biaya tetap, atau fixed cost, adalah pengeluaran bisnis yang konstan, tak terpengaruh oleh volume produksi. Bayangkan, misalnya, sebuah pabrik air minum club harus membayar sewa pabrik setiap bulan, berapapun jumlah air minum yang diproduksi. Itulah contoh nyata fixed cost. Selain sewa, biaya tetap lainnya bisa berupa gaji karyawan tetap dan biaya perawatan mesin.

Jadi, memahami fixed cost sangat krusial dalam perencanaan keuangan, terutama untuk bisnis yang berorientasi pada skala produksi seperti pabrik air minum tersebut. Pengelolaan fixed cost yang efektif akan menentukan profitabilitas usaha jangka panjang.

Pengaruh Biaya Tetap terhadap Harga Jual Produk: Studi Kasus Perusahaan Manufaktur

Bayangkan sebuah perusahaan manufaktur sepatu yang memiliki biaya tetap bulanan sebesar Rp 100 juta (termasuk sewa pabrik, gaji karyawan tetap, dan utilitas). Jika perusahaan memproduksi 10.000 pasang sepatu per bulan, biaya tetap per pasang sepatu adalah Rp 10.000 (Rp 100 juta / 10.000 pasang). Untuk mencapai titik impas dan mendapatkan profit, harga jual sepatu harus lebih tinggi dari biaya variabel per pasang ditambah Rp 10.000 biaya tetap per pasang.

Jika biaya variabel per pasang sepatu adalah Rp 50.000, maka harga jual minimum harus Rp 60.000 untuk menutupi semua biaya dan mencapai titik impas. Meningkatkan volume produksi akan menurunkan biaya tetap per unit, sehingga memberikan fleksibilitas dalam penetapan harga.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perubahan Biaya Tetap

Beberapa faktor eksternal dan internal dapat menyebabkan perubahan pada biaya tetap perusahaan. Faktor eksternal meliputi perubahan peraturan pemerintah (misalnya, kenaikan upah minimum), fluktuasi nilai tukar mata uang (untuk perusahaan yang mengimpor bahan baku), dan perubahan kondisi ekonomi makro. Sementara itu, faktor internal meliputi keputusan manajemen untuk berinvestasi dalam teknologi baru (misalnya, otomatisasi), relokasi pabrik, atau perubahan strategi bisnis.

Jenis-jenis Biaya Tetap

Memahami biaya tetap (fixed cost) sangat krusial bagi keberlangsungan bisnis, baik usaha kecil rumahan hingga korporasi raksasa. Kemampuan mengelola biaya tetap secara efektif akan menentukan profitabilitas dan daya saing perusahaan. Artikel ini akan mengupas tuntas berbagai jenis biaya tetap, menawarkan strategi optimasi, dan memberikan contoh konkret agar Anda lebih mudah memahaminya. Dengan pemahaman yang komprehensif, Anda dapat membuat keputusan bisnis yang lebih cerdas dan mengoptimalkan sumber daya perusahaan.

Biaya tetap (fixed cost) adalah pengeluaran bisnis yang konstan, tak terpengaruh oleh volume produksi. Ini penting dipahami, terutama bagi pengusaha otomotif. Kegagalan bisnis, misalnya, seringkali dipicu oleh mismanajemen biaya, termasuk fixed cost yang membengkak. Untuk itu, pahami betul strategi sebutkan cara mengatasi kegagalan dalam usaha otomotif agar tetap survive. Dengan mengelola fixed cost secara efisien, usaha otomotif dapat lebih tahan banting menghadapi berbagai tantangan dan meminimalisir risiko kerugian, sehingga profitabilitas tetap terjaga.

Oleh karena itu, pengendalian biaya tetap menjadi kunci keberhasilan jangka panjang.

Pengelompokan Biaya Tetap Berdasarkan Sifatnya

Biaya tetap dapat dikategorikan berdasarkan berbagai faktor. Pemahaman akan pengelompokan ini memungkinkan perusahaan untuk melakukan analisis yang lebih terarah dan mengambil langkah strategis dalam mengelola pengeluaran. Berikut beberapa kategori umum beserta contohnya:

  • Biaya Penyusutan (Depresiasi): Merupakan pengurangan nilai aset tetap secara bertahap akibat penggunaan dan waktu. Contoh: Penyusutan mesin produksi, gedung kantor, dan kendaraan perusahaan. Nilai penyusutan dihitung berdasarkan umur ekonomis aset.
  • Biaya Sewa: Biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menyewa aset, seperti gedung kantor, lahan produksi, atau peralatan. Contoh: Sewa ruko untuk toko retail, sewa gudang penyimpanan barang, sewa lahan untuk pertanian.
  • Biaya Asuransi: Premi asuransi yang dibayarkan untuk melindungi aset perusahaan dari risiko kerugian. Contoh: Asuransi properti, asuransi kendaraan, asuransi tanggung jawab produk.
  • Gaji Karyawan Tetap: Pengeluaran rutin untuk membayar gaji karyawan yang memiliki kontrak kerja tetap. Contoh: Gaji manajer, gaji staf administrasi, gaji teknisi.
  • Biaya Bunga Pinjaman: Biaya yang harus dibayarkan perusahaan atas pinjaman yang telah diterima. Contoh: Bunga pinjaman bank untuk modal usaha, bunga obligasi korporasi.

Perbandingan Tiga Jenis Biaya Tetap

Memahami perbedaan antar jenis biaya tetap sangat penting dalam pengambilan keputusan. Dengan membandingkan beberapa jenis, perusahaan dapat lebih mudah mengidentifikasi area yang perlu dioptimalkan.

Jenis Biaya TetapPenjelasanContoh
Biaya SewaBiaya rutin untuk penggunaan aset milik orang lain.Sewa kantor, gudang, atau mesin.
Gaji Karyawan TetapKompensasi tetap yang dibayarkan kepada karyawan dengan kontrak kerja tetap.Gaji manajer, staf administrasi, dan teknisi.
Biaya AsuransiPremi yang dibayarkan untuk perlindungan terhadap risiko.Asuransi properti, kendaraan, dan tanggung jawab produk.

Perbedaan Biaya Tetap Komitmen dan Diskresioner

Biaya tetap dibagi menjadi dua kategori utama: komitmen dan diskresioner. Pemahaman akan perbedaan ini penting dalam pengambilan keputusan strategis perusahaan.

Biaya tetap, atau fixed cost, adalah pengeluaran bisnis yang konsisten, tak terpengaruh oleh volume produksi. Bayangkan Park Jin Young JYP , ia mungkin punya biaya tetap berupa gaji karyawan tetap di agensi, sewa gedung, dan biaya operasional lainnya, terlepas dari berapa banyak artis yang debut atau album yang terjual. Ini berbeda dengan biaya variabel yang fluktuatif.

Jadi, fixed cost merupakan komponen penting dalam perencanaan keuangan, menentukan profitabilitas usaha jangka panjang, sebagaimana JYP Entertainment mengelola pengeluaran tetapnya untuk meraih kesuksesan.

  • Biaya Tetap Komitmen: Biaya yang sulit diubah dalam jangka pendek, biasanya karena adanya kontrak atau perjanjian. Contoh: Cicilan pinjaman jangka panjang, sewa gedung dengan kontrak 5 tahun. Mengubahnya memerlukan biaya penalti atau proses yang rumit.
  • Biaya Tetap Diskresioner: Biaya yang dapat diubah atau dihilangkan dengan mudah dalam jangka pendek, tanpa konsekuensi signifikan. Contoh: Biaya langganan majalah, biaya pelatihan karyawan, biaya iklan. Perusahaan dapat dengan mudah mengurangi atau menghentikan biaya ini jika diperlukan.

Ilustrasi Pengelolaan Biaya Tetap

Sebuah perusahaan manufaktur sepatu dapat mengoptimalkan biaya tetapnya dengan melakukan negosiasi ulang kontrak sewa gudang, beralih ke penyedia asuransi yang lebih murah, dan mengevaluasi kebutuhan karyawan tetap. Dengan mengganti mesin lama yang boros energi dengan mesin yang lebih efisien, perusahaan dapat mengurangi biaya operasional dan meningkatkan produktivitas. Proses ini membutuhkan analisis mendalam dan perencanaan yang matang.

Strategi Pengurangan Biaya Tetap Tanpa Mengurangi Produktivitas

Pengurangan biaya tetap tanpa mengorbankan produktivitas dapat dicapai melalui berbagai strategi. Perusahaan dapat mengeksplorasi teknologi baru untuk meningkatkan efisiensi operasional, misalnya dengan mengotomatisasi proses produksi. Negosiasi kontrak yang lebih baik dengan pemasok juga dapat membantu mengurangi biaya. Selain itu, optimalisasi penggunaan sumber daya dan pelatihan karyawan untuk meningkatkan keterampilan juga dapat menjadi langkah yang efektif.

Biaya tetap (fixed cost) adalah pengeluaran bisnis yang konstan, tak bergantung pada volume produksi. Mengerti ini penting, terutama bagi kamu yang ingin memulai usaha online untuk pemula , karena pengelolaan biaya tetap seperti sewa server atau biaya langganan software akan sangat memengaruhi profitabilitas. Perencanaan yang matang mengenai fixed cost ini sejak awal akan membantu kamu menjalankan bisnis online dengan lebih efisien dan terhindar dari jebakan keuangan.

Intinya, pahami dulu struktur biaya tetap sebelum memulai, agar kesuksesan usaha online bisa diraih. Mengontrol fixed cost adalah kunci keberhasilan usaha jangka panjang, baik online maupun offline.

Pengaruh Biaya Tetap terhadap Keuntungan: Biaya Tetap Fixed Cost Adalah

Biaya Tetap Fixed Cost Adalah Panduan Lengkap

Biaya tetap, atau fixed cost, merupakan elemen krusial dalam menentukan profitabilitas bisnis. Memahami bagaimana biaya tetap berinteraksi dengan volume penjualan dan harga jual sangat penting bagi setiap pelaku usaha, baik skala kecil maupun besar. Kemampuan mengelola biaya tetap secara efektif dapat menjadi penentu keberhasilan meraih keuntungan maksimal dan menghindari jebakan kerugian yang tak terduga. Mari kita telusuri lebih dalam bagaimana biaya tetap mempengaruhi keuntungan bisnis Anda.

Biaya Tetap dan Titik Impas (Break-Even Point)

Titik impas merupakan titik di mana total pendapatan sama dengan total biaya, baik tetap maupun variabel. Biaya tetap memiliki pengaruh signifikan terhadap penentuan titik impas. Semakin tinggi biaya tetap, semakin tinggi pula volume penjualan yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas. Bayangkan sebuah kafe kecil dengan sewa tempat yang mahal. Mereka harus menjual lebih banyak kopi dan kue dibandingkan kafe dengan sewa yang lebih rendah untuk menutup biaya operasionalnya.

Biaya tetap, atau fixed cost, adalah pengeluaran bisnis yang konsisten, tak bergantung pada volume produksi. Bayangkan perusahaan garmen seperti pt delamibrands kharisma busana , mereka tetap harus membayar sewa pabrik dan gaji karyawan tetap meskipun produksi sedang menurun. Ini berbeda dengan biaya variabel yang naik turun seiring produksi. Memahami seluk-beluk fixed cost krusial bagi perencanaan keuangan setiap bisnis, termasuk menentukan titik impas dan profitabilitas jangka panjang.

Jadi, mengelola fixed cost secara efektif adalah kunci keberhasilan.

Sebuah perhitungan sederhana dapat menggambarkan hal ini: Jika biaya tetap Rp 10.000.000 per bulan dan harga jual per unit produk Rp 10.000 dengan biaya variabel Rp 5.000 per unit, maka titik impas tercapai setelah terjual 2.000 unit (Rp 10.000.000 / (Rp 10.000 – Rp 5.000)). Meningkatkan harga jual atau menurunkan biaya tetap akan menurunkan titik impas.

Contoh Perhitungan dan Analisis Biaya Tetap

Memahami biaya tetap (fixed cost) krusial bagi keberlangsungan bisnis, baik skala kecil maupun besar. Kemampuan mengelola biaya tetap secara efektif berdampak signifikan pada profitabilitas dan daya saing. Mari kita telusuri lebih dalam dengan beberapa contoh perhitungan dan analisis yang relevan. Anda akan melihat bagaimana pemahaman ini bisa menjadi senjata ampuh dalam mengelola keuangan bisnis Anda.

Perhitungan Biaya Tetap untuk Bisnis Ritel Kecil, Biaya tetap fixed cost adalah

Menjalankan bisnis ritel kecil seperti toko kelontong misalnya, memiliki biaya tetap yang perlu dipertimbangkan secara cermat. Komponen-komponen biaya tetap ini, jika tidak dikelola dengan baik, bisa menggerus keuntungan secara perlahan. Berikut rinciannya:

  • Sewa tempat usaha: Rp 5.000.000 per bulan. Lokasi strategis memang menarik pelanggan, tetapi biaya sewanya pun lebih tinggi. Pertimbangkan dengan matang!
  • Gaji karyawan: Rp 10.000.000 per bulan untuk dua orang karyawan. Efisiensi operasional sangat penting untuk meminimalkan biaya ini.
  • Utilitas (listrik, air, telepon): Rp 1.500.000 per bulan. Gunakan peralatan hemat energi untuk menekan biaya ini.
  • Asuransi: Rp 500.000 per bulan. Perlindungan bisnis dari risiko tak terduga sangat penting.
  • Pajak dan izin usaha: Rp 750.000 per bulan. Pastikan semua perizinan usaha terpenuhi agar terhindar dari denda.

Total biaya tetap bulanan untuk toko kelontong ini adalah Rp 17.750.000. Angka ini menjadi patokan dalam menentukan harga jual dan strategi bisnis.

Analisis Biaya Tetap Perusahaan Jasa dan Potensi Penghematan

Sebuah perusahaan jasa konsultan misalnya, memiliki biaya tetap yang berbeda dengan bisnis ritel. Analisis biaya tetap di sini fokus pada efisiensi operasional dan teknologi.

  • Gaji karyawan: Komponen terbesar, misalnya Rp 30.000.000 per bulan untuk tiga konsultan senior. Optimalisasi kinerja tim dan penggunaan teknologi dapat membantu menekan biaya ini.
  • Sewa kantor: Rp 10.000.000 per bulan. Mungkin bisa dipertimbangkan untuk beralih ke sistem kerja remote atau coworking space untuk penghematan.
  • Biaya perangkat lunak dan teknologi: Rp 5.000.000 per bulan. Pilihlah perangkat lunak yang sesuai kebutuhan dan eksplorasi solusi gratis atau open source.
  • Biaya pemasaran dan promosi: Rp 3.000.000 per bulan. Strategi pemasaran digital yang tepat dapat memaksimalkan ROI (Return on Investment).

Potensi penghematan bisa dicapai melalui negosiasi sewa yang lebih rendah, efisiensi penggunaan perangkat lunak, dan strategi pemasaran yang lebih tertarget.

Menghitung Biaya Tetap Per Unit Produk

Untuk menghitung biaya tetap per unit produk, bagi total biaya tetap dengan jumlah unit yang diproduksi. Misalnya, jika total biaya tetap Rp 17.750.000 dan jumlah produk yang diproduksi adalah 10.000 unit, maka biaya tetap per unit adalah Rp 1.

775. Rumusnya sederhana

Biaya Tetap Per Unit = Total Biaya Tetap / Jumlah Unit Produk

Metode Prediksi Biaya Tetap di Masa Mendatang

Prediksi biaya tetap masa depan penting untuk perencanaan keuangan yang lebih akurat. Metode yang umum digunakan adalah analisis tren historis dan perencanaan skenario. Analisis tren historis melihat pola pengeluaran masa lalu untuk memprediksi pengeluaran di masa depan. Perencanaan skenario mempertimbangkan berbagai faktor yang dapat memengaruhi biaya, seperti inflasi dan perubahan kebijakan pemerintah.

Studi Kasus Pengendalian Biaya Tetap

Banyak perusahaan sukses mengendalikan biaya tetapnya. Contohnya, perusahaan ritel yang beralih ke sistem inventaris berbasis data, berhasil mengurangi biaya penyimpanan dan pemborosan. Hal ini berdampak positif pada profitabilitas dan kinerja keuangan secara keseluruhan. Penghematan biaya yang signifikan ini memungkinkan perusahaan untuk berinvestasi di area lain, seperti inovasi produk dan pengembangan pasar.

Strategi Mengelola Biaya Tetap

Biaya tetap fixed cost adalah

Biaya tetap, atau fixed cost, adalah pengeluaran bisnis yang konsisten, tak bergantung pada volume produksi atau penjualan. Mengelola biaya tetap secara efektif adalah kunci keberhasilan bisnis, karena pengaruhnya signifikan terhadap profitabilitas, terutama di tengah persaingan yang ketat dan fluktuasi ekonomi. Kemampuan untuk mengoptimalkan pengeluaran ini akan menentukan seberapa sehat keuangan perusahaan dan seberapa kompetitif bisnis Anda di pasar.

Mari kita telusuri beberapa strategi jitu untuk mengelola dan bahkan mengurangi biaya tetap tanpa mengorbankan kualitas.

Optimasi Pengeluaran Sewa dan Utilitas

Sewa kantor dan utilitas (listrik, air, internet) seringkali menjadi pos pengeluaran terbesar. Strategi cerdas dalam hal ini bisa berdampak signifikan. Perusahaan dapat mempertimbangkan untuk beralih ke ruang kantor yang lebih kecil, bernegosiasi ulang kontrak sewa dengan pemilik properti, atau bahkan beralih ke sistem kerja hybrid atau sepenuhnya remote untuk mengurangi kebutuhan ruang fisik. Penggunaan teknologi hemat energi, seperti lampu LED dan sistem pendingin udara yang efisien, juga dapat mengurangi tagihan utilitas secara substansial.

Bayangkan penghematan yang bisa diraih jika sebuah perusahaan ritel besar bernegosiasi ulang sewa di beberapa cabang sekaligus, atau sebuah perusahaan teknologi mengadopsi kebijakan work from home yang efektif.

Negosiasi Ulang Kontrak dengan Vendor

Banyak perusahaan mengabaikan potensi penghematan yang besar dari negosiasi ulang kontrak dengan vendor. Dari layanan internet hingga perlengkapan kantor, hampir selalu ada ruang untuk mendapatkan harga yang lebih baik. Dengan mempersiapkan data dan melakukan riset pasar, perusahaan dapat bernegosiasi untuk mendapatkan diskon volume, jangka waktu kontrak yang lebih menguntungkan, atau bahkan menemukan vendor alternatif yang menawarkan harga lebih kompetitif.

Misalnya, sebuah perusahaan percetakan besar bisa mendapatkan diskon signifikan dengan memesan kertas dalam jumlah besar dari satu pemasok.

Efisiensi Teknologi dan Otomatisasi

Investasi dalam teknologi dan otomatisasi dapat menghasilkan penghematan jangka panjang dalam biaya tetap. Sistem manajemen yang terintegrasi, misalnya, dapat mengurangi kebutuhan tenaga kerja manual, meningkatkan efisiensi operasional, dan mengurangi kesalahan. Otomatisasi proses bisnis tertentu juga dapat mengurangi waktu dan sumber daya yang dibutuhkan, sehingga menghemat biaya. Contohnya, sebuah perusahaan logistik dapat menggunakan sistem pelacakan otomatis untuk mengoptimalkan rute pengiriman dan mengurangi biaya bahan bakar.

Pengelolaan Sumber Daya Manusia yang Efektif

Biaya gaji dan tunjangan karyawan merupakan bagian signifikan dari biaya tetap. Untuk mengoptimalkannya, perusahaan dapat menerapkan strategi manajemen sumber daya manusia yang efektif, seperti pelatihan dan pengembangan karyawan untuk meningkatkan produktivitas, serta mengoptimalkan struktur organisasi untuk memastikan efisiensi. Program loyalitas karyawan juga dapat mengurangi biaya perekrutan dan pelatihan. Sebuah perusahaan startup mungkin menerapkan sistem kompensasi berbasis kinerja untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

Perencanaan Keuangan yang Matang

Perencanaan keuangan yang matang adalah kunci dalam mengelola biaya tetap. Dengan melakukan analisis menyeluruh terhadap pengeluaran dan proyeksi pendapatan, perusahaan dapat mengidentifikasi area yang membutuhkan perhatian khusus dan menetapkan anggaran yang realistis. Perencanaan yang tepat juga memungkinkan perusahaan untuk mengantisipasi perubahan pasar dan membuat penyesuaian yang diperlukan untuk menjaga stabilitas keuangan. Contohnya, perusahaan yang memprediksi penurunan permintaan dapat mengurangi biaya tetap dengan cara mengurangi jumlah karyawan atau mengganti peralatan yang sudah usang secara bertahap.

Artikel Terkait