Sistem pre order adalah strategi penjualan yang memungkinkan pelanggan memesan produk sebelum tersedia secara resmi. Bayangkan antusiasme penggemar gadget yang rela menunggu berbulan-bulan demi ponsel terbaru, atau para pecinta buku yang tak sabar menanti novel idola mereka. Ini adalah daya pikat pre-order yang mampu membangkitkan ekspektasi dan membangun komunitas. Sistem ini menawarkan keuntungan bagi penjual dalam hal perencanaan produksi dan manajemen inventaris, namun juga menyimpan potensi risiko seperti permintaan yang kurang atau keterlambatan pengiriman.
Memahami seluk-beluk sistem ini, dari mekanisme hingga manajemen risiko, sangat krusial bagi kesuksesan bisnis, karena pre-order tak hanya soal penjualan, tetapi juga tentang membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan. Strategi yang tepat dan perencanaan matang akan menghasilkan keuntungan maksimal, sementara kesalahan bisa berujung pada kerugian finansial dan reputasi yang tercoreng. Maka, mari kita telusuri lebih dalam bagaimana sistem ini bekerja dan bagaimana memaksimalkan potensi positifnya.
Sistem pre-order melibatkan proses yang terstruktur, mulai dari pengumuman produk hingga pengiriman ke tangan pelanggan. Penjual perlu menetapkan tenggat waktu pemesanan, metode pembayaran yang aman, dan sistem pengiriman yang efisien. Manajemen inventaris yang terintegrasi menjadi kunci untuk memastikan ketersediaan stok sesuai dengan jumlah pesanan yang masuk. Tentu saja, potensi risiko seperti permintaan yang rendah atau masalah produksi harus diantisipasi dengan strategi mitigasi yang tepat.
Aspek hukum dan etika juga tak boleh diabaikan; transparansi dan komunikasi yang efektif dengan pelanggan sangat penting untuk membangun kepercayaan dan menghindari konflik. Dengan memahami semua aspek ini, bisnis dapat memanfaatkan sistem pre-order secara efektif untuk meningkatkan penjualan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan.
Sistem Pre-Order: Strategi Bisnis yang Menguntungkan
Di era digital yang serba cepat ini, strategi penjualan tak hanya bergantung pada stok barang yang melimpah. Sistem pre-order muncul sebagai solusi inovatif yang mampu meminimalisir risiko kerugian dan memaksimalkan keuntungan bagi bisnis. Mekanisme ini menawarkan pendekatan yang lebih terukur dan efisien, menyesuaikan produksi dengan permintaan pasar yang sesungguhnya. Dari perusahaan rintisan hingga korporasi besar, pre-order telah menjadi senjata ampuh dalam memenangkan persaingan bisnis.
Sistem pre-order, atau pemesanan di muka, adalah metode penjualan di mana konsumen memesan produk atau jasa sebelum produk tersebut tersedia secara umum. Pembayaran biasanya dilakukan saat pemesanan, dan pengiriman barang dilakukan setelah produksi atau pengadaan selesai. Model ini menawarkan fleksibilitas baik bagi penjual maupun pembeli, menciptakan keseimbangan yang saling menguntungkan.
Sistem pre-order adalah strategi penjualan yang efektif, di mana produk baru atau barang yang membutuhkan waktu produksi lebih lama ditawarkan terlebih dahulu kepada konsumen. Ini memungkinkan bisnis untuk mengelola persediaan dan memprediksi permintaan. Namun, model ini juga bisa dikombinasikan dengan strategi lain, misalnya dengan memanfaatkan peluang dropship bukalapak ke shopee untuk memperluas jangkauan pasar. Dengan demikian, sistem pre-order tetap relevan dan bisa diadaptasi sesuai kebutuhan bisnis, bahkan dalam konteks bisnis online yang dinamis.
Intinya, sistem pre-order adalah kunci untuk mengelola risiko dan memaksimalkan keuntungan, terutama bagi bisnis yang memiliki produk dengan siklus produksi yang panjang.
Contoh Penerapan Sistem Pre-Order di Berbagai Industri
Penerapan sistem pre-order merambah berbagai sektor industri. Bayangkan antusiasme penggemar gadget yang rela mengantre berhari-hari untuk mendapatkan smartphone terbaru. Itulah contoh nyata kekuatan pre-order dalam industri teknologi. Tidak hanya itu, industri fesyen juga memanfaatkan sistem ini untuk merilis koleksi terbatas atau edisi khusus. Bahkan, industri makanan dan minuman pun tak ketinggalan, dengan restoran yang membuka pre-order untuk menu spesial atau catering event skala besar.
Keberhasilan pre-order bergantung pada kemampuan menciptakan hype dan mengelola ekspektasi pelanggan.
Sistem pre order adalah strategi penjualan yang efektif, di mana kamu menerima pembayaran di muka untuk produk atau jasa yang belum tersedia. Ini bisa menjadi sumber pendapatan yang menjanjikan, bahkan sebagai salah satu cara dapat uang cepat yang cukup ampuh. Keuntungannya, kamu sudah mengamankan modal sebelum produksi atau penyediaan layanan dimulai. Dengan pengelolaan yang baik, sistem pre order memungkinkan perencanaan produksi yang lebih terarah dan meminimalisir risiko kerugian stok barang.
Jadi, pahami betul mekanisme sistem pre order agar bisa memaksimalkan potensi keuntungannya.
Perbandingan Sistem Pre-Order dengan Sistem Penjualan Langsung
Memahami perbedaan mendasar antara pre-order dan penjualan langsung sangat krusial bagi keberhasilan bisnis. Tabel berikut akan memberikan gambaran jelas mengenai kedua metode penjualan tersebut, termasuk keuntungan dan kerugiannya.
| Produk | Metode Penjualan | Keuntungan | Kerugian |
|---|---|---|---|
| Smartphone terbaru | Pre-order | Minim risiko stok menumpuk, pendapatan terjamin sebelum produksi massal, membangun hype produk | Membutuhkan strategi pemasaran yang kuat untuk menarik pemesanan, potensi penundaan pengiriman jika terjadi kendala produksi |
| Buku edisi terbatas | Penjualan langsung | Pendapatan langsung setelah penjualan, pengiriman cepat | Resiko stok barang tidak laku, perlu perkiraan permintaan yang akurat |
| Paket liburan | Pre-order | Memungkinkan penjual untuk merencanakan perjalanan dan akomodasi dengan lebih baik, mendapatkan pendapatan di muka | Membutuhkan komitmen dari pembeli, potensi pembatalan pesanan yang bisa merugikan penjual |
| Makanan dan minuman | Penjualan langsung | Cepat menghasilkan pendapatan, responsif terhadap permintaan pasar | Butuh manajemen stok yang efektif, risiko pemborosan bahan baku jika permintaan kurang |
Perbedaan Pre-Order dan Sistem Pemesanan Biasa, Sistem pre order adalah
Pre-order berbeda dengan sistem pemesanan biasa. Pada sistem pemesanan biasa, barang sudah tersedia dan siap dikirim. Sementara pre-order menyangkut pemesanan barang yang belum ada di pasaran, membutuhkan waktu produksi atau pengadaan sebelum pengiriman. Ini berarti, pre-order melibatkan unsur antisipasi dan kepercayaan dari konsumen terhadap produk yang dipesan.
Keuntungan dan Kerugian Menggunakan Sistem Pre-Order bagi Penjual
Sistem pre-order menawarkan berbagai keuntungan bagi penjual, namun juga memiliki risiko yang perlu dipertimbangkan. Perencanaan yang matang dan strategi pemasaran yang tepat sangat krusial untuk memaksimalkan keuntungan dan meminimalisir kerugian.
- Keuntungan: Meminimalisir risiko kerugian akibat stok barang yang tidak terjual, mendapatkan pendapatan di muka yang dapat digunakan untuk membiayai produksi, meningkatkan ekspektasi dan antisipasi konsumen terhadap produk baru, memungkinkan penyesuaian produksi sesuai dengan permintaan pasar.
- Kerugian: Membutuhkan strategi pemasaran yang kuat untuk menarik pemesanan, potensi penundaan pengiriman jika terjadi kendala produksi, risiko pembatalan pesanan oleh konsumen.
Mekanisme Sistem Pre-Order

Sistem pre-order, tren belanja yang semakin populer, menawarkan pengalaman unik bagi konsumen dan tantangan tersendiri bagi bisnis. Mekanisme ini memungkinkan pembeli untuk memesan produk sebelum peluncuran resmi, mengamankan unit dan seringkali mendapatkan harga atau bonus khusus. Prosesnya, walau tampak sederhana, melibatkan beberapa tahapan penting yang perlu dikelola dengan efisien.
Pre-order bukan sekadar mencatat pesanan; ini adalah proses manajemen yang terintegrasi, mulai dari pengumuman hingga pengiriman barang. Keberhasilannya bergantung pada perencanaan yang matang dan sistem yang handal, memastikan kepuasan pelanggan dan profitabilitas bisnis. Mari kita uraikan langkah-langkah kunci dalam mekanisme sistem pre-order.
Langkah-langkah Umum Proses Pre-Order
Proses pre-order melibatkan beberapa tahapan penting yang saling berkaitan. Keberhasilannya bergantung pada manajemen yang baik di setiap tahapan, memastikan efisiensi dan kepuasan pelanggan. Berikut alur proses pre-order secara umum:
- Pengumuman Produk Baru: Tahap ini melibatkan pengungkapan detail produk baru, termasuk spesifikasi, harga, dan tanggal rilis yang direncanakan. Strategi pemasaran yang efektif sangat penting untuk menarik minat konsumen.
- Pembukaan Periode Pre-Order: Setelah pengumuman, periode pre-order resmi dibuka. Konsumen dapat melakukan pemesanan melalui platform online atau toko fisik yang telah ditentukan.
- Verifikasi dan Pemrosesan Pesanan: Sistem akan memverifikasi data pemesanan, termasuk informasi pembayaran dan pengiriman. Proses ini penting untuk memastikan akurasi data dan mencegah kesalahan.
- Pengumpulan Pembayaran: Pembayaran dilakukan sesuai dengan metode yang telah ditentukan, bisa melalui transfer bank, kartu kredit, atau metode pembayaran digital lainnya.
- Manajemen Inventaris: Sistem manajemen inventaris yang terintegrasi melacak jumlah pre-order dan memastikan ketersediaan stok saat produk diluncurkan.
- Produksi dan Pengiriman: Setelah periode pre-order berakhir, proses produksi dipercepat untuk memenuhi pesanan. Produk kemudian dikirim kepada pelanggan sesuai dengan metode pengiriman yang dipilih.
- Konfirmasi Pengiriman dan Pelacakan: Pelanggan akan menerima konfirmasi pengiriman dan dapat melacak status pengiriman produk mereka melalui platform online.
Diagram Alur Proses Pre-Order
Secara ringkas, alur proses pre-order dapat digambarkan sebagai berikut: Pengumuman Produk → Pembukaan Pre-Order → Pemesanan & Pembayaran → Verifikasi Pesanan → Manajemen Inventaris → Produksi & Pengiriman → Konfirmasi Pengiriman.
Sistem Pembayaran Pre-Order
Sistem pembayaran pre-order dirancang untuk memastikan keamanan dan efisiensi transaksi. Berbagai metode pembayaran digital dan konvensional biasanya tersedia untuk memberikan fleksibilitas kepada pelanggan. Metode pembayaran yang umum digunakan antara lain transfer bank, kartu kredit, dan dompet digital seperti GoPay, OVO, atau ShopeePay. Integrasi dengan gateway pembayaran terpercaya sangat krusial untuk meminimalisir risiko penipuan.
Metode Pengiriman Pre-Order
Metode pengiriman yang digunakan dalam sistem pre-order bervariasi tergantung pada lokasi pelanggan dan kesepakatan dengan penyedia jasa pengiriman. Kurir seperti JNE, J&T Express, SiCepat, dan ekspedisi lainnya seringkali menjadi pilihan. Opsi pengiriman yang lebih cepat, seperti same-day delivery atau next-day delivery, juga mungkin tersedia dengan biaya tambahan. Pelacakan pengiriman real-time biasanya disediakan untuk memberikan transparansi kepada pelanggan.
Integrasi Sistem Manajemen Inventaris
Sistem manajemen inventaris yang terintegrasi dengan sistem pre-order sangat penting untuk memastikan ketersediaan stok dan menghindari overselling. Sistem ini melacak jumlah pre-order, mengelola stok barang, dan memberikan informasi real-time mengenai ketersediaan produk. Integrasi ini memungkinkan bisnis untuk memprediksi permintaan, mengoptimalkan produksi, dan memenuhi pesanan dengan efisien. Contohnya, jika terdapat 1000 unit pre-order dan 1200 unit stok tersedia, sistem akan secara otomatis mengurangi stok saat pesanan diproses.
Sistem pre-order adalah strategi penjualan yang efektif, terutama untuk produk dengan permintaan tinggi atau produksi terbatas. Bayangkan Anda menjual kue artisan; untuk memastikan kualitas dan menghindari pemborosan, Anda menerapkan sistem ini. Nah, ketika memproduksi kue tersebut, Anda tentu butuh label yang informatif, seperti contoh yang bisa Anda temukan di contoh label makanan bahasa inggris ini.
Label yang baik, sebagaimana sistem pre-order yang terencana, akan meningkatkan kepercayaan konsumen dan meminimalisir risiko kerugian. Jadi, sistem pre-order, jika dikelola dengan baik, bisa menjadi kunci sukses bisnis kuliner Anda.
Sistem ini juga akan memberikan peringatan jika stok menipis, membantu perusahaan untuk merencanakan produksi selanjutnya.
Manajemen Risiko Sistem Pre-Order

Sistem pre-order, strategi penjualan yang menjanjikan, menyimpan potensi keuntungan besar namun juga risiko yang tak kalah signifikan. Keberhasilannya bergantung pada perencanaan matang dan pengelolaan risiko yang efektif. Mengelola ekspektasi pelanggan, mengantisipasi fluktuasi permintaan, dan memastikan pengiriman tepat waktu adalah kunci keberhasilan. Berikut ini uraian detail mengenai manajemen risiko dalam sistem pre-order.
Identifikasi Potensi Risiko Sistem Pre-Order
Potensi kegagalan dalam sistem pre-order beragam, mulai dari yang sederhana hingga kompleks. Perusahaan perlu mengidentifikasi dan menilai risiko ini secara proaktif. Risiko tersebut bisa berupa permintaan yang jauh lebih rendah dari perkiraan, keterlambatan produksi yang signifikan, masalah kualitas produk, hingga kegagalan sistem pembayaran online. Semua hal ini dapat berdampak pada reputasi merek dan kerugian finansial.
Sistem pre order adalah strategi penjualan yang efektif, terutama bagi bisnis online yang menawarkan produk unik atau dengan proses produksi yang lebih panjang. Nah, bagi Anda yang tertarik menerapkan sistem ini dan ingin menjangkau pasar yang lebih luas, langkah awal yang perlu dilakukan adalah membangun toko online. Ketahui caranya dengan mengunjungi panduan lengkap cara bikin toko di lazada agar penjualan produk pre order Anda semakin maksimal.
Dengan toko online yang terkelola dengan baik, sistem pre order Anda akan lebih terstruktur dan transparan, memberikan kepuasan bagi pelanggan dan menciptakan bisnis yang berkelanjutan. Intinya, sistem pre order adalah kunci untuk mengelola ekspektasi konsumen dan memaksimalkan keuntungan.
Memahami potensi masalah ini adalah langkah awal yang krusial.
Sistem pre order adalah strategi penjualan yang efektif, terutama bagi bisnis online. Mekanisme ini memungkinkan penjual menerima pesanan terlebih dahulu sebelum barang tersedia, mengurangi risiko stok menumpuk. Ingin tahu bagaimana mengoptimalkan sistem ini dalam platform e-commerce? Pelajari seluk-beluknya dengan membaca panduan lengkap tentang cara berdagang di lazada , karena strategi pre order juga sangat relevan dalam meningkatkan penjualan di sana.
Dengan memahami manajemen stok dan memanfaatkan fitur-fitur Lazada, Anda bisa memaksimalkan keuntungan dari sistem pre order yang terbukti ampuh. Intinya, sistem pre order adalah kunci sukses berjualan online jika dikelola dengan tepat.
Strategi Mitigasi Risiko Sistem Pre-Order
Mitigasi risiko bukan sekadar pencegahan, melainkan serangkaian langkah untuk mengurangi dampak negatif jika risiko terjadi. Salah satu strategi yang efektif adalah melakukan riset pasar yang mendalam untuk memprediksi permintaan secara akurat. Selain itu, menjalin kemitraan yang solid dengan pemasok dan produsen sangat penting untuk memastikan ketersediaan bahan baku dan kelancaran produksi. Diversifikasi sumber daya juga dapat menjadi strategi jitu untuk meminimalisir ketergantungan pada satu pemasok.
Transparansi informasi kepada pelanggan mengenai proses pre-order dan potensi keterlambatan juga dapat membantu mengelola ekspektasi dan meminimalisir konflik. Memiliki rencana cadangan, misalnya, sumber alternatif produksi atau rencana pengiriman alternatif, juga merupakan langkah penting.
Studi Kasus Perusahaan dalam Mengelola Sistem Pre-Order
Beberapa perusahaan telah menunjukkan contoh sukses dan kegagalan dalam sistem pre-order. Suksesnya peluncuran konsol game terbaru suatu perusahaan misalnya, disebabkan oleh perencanaan yang matang, prediksi permintaan yang akurat, dan manajemen rantai pasokan yang efisien. Sebaliknya, kegagalan sebuah perusahaan fashion dalam memenuhi pre-order dikarenakan kesalahan peramalan permintaan dan masalah dalam manajemen produksi.
Kasus-kasus ini menunjukkan betapa pentingnya perencanaan yang cermat dan antisipasi terhadap berbagai kemungkinan skenario.
Poin Penting dalam Perencanaan dan Pelaksanaan Sistem Pre-Order
- Lakukan riset pasar yang komprehensif untuk memprediksi permintaan.
- Tetapkan target penjualan yang realistis dan terukur.
- Jalin kemitraan yang kuat dengan pemasok dan produsen.
- Buatlah sistem manajemen inventaris yang efisien.
- Berikan informasi yang transparan kepada pelanggan.
- Siapkan rencana kontigensi untuk mengatasi potensi masalah.
- Pastikan sistem pembayaran online aman dan andal.
- Lakukan evaluasi berkala untuk meningkatkan sistem pre-order.
Langkah-Langkah Menangani Keluhan Pelanggan Terkait Pre-Order
Respon cepat dan tepat terhadap keluhan pelanggan sangat penting untuk menjaga reputasi. Buatlah saluran komunikasi yang mudah diakses, seperti email, telepon, atau media sosial. Tanggapi setiap keluhan dengan empati dan profesionalisme. Berikan solusi yang adil dan memuaskan bagi pelanggan. Dokumentasikan semua keluhan dan solusi yang diberikan untuk meningkatkan sistem penanganan keluhan di masa mendatang.
Membangun sistem yang responsif terhadap keluhan pelanggan dapat meminimalisir dampak negatif dan bahkan mengubah pengalaman negatif menjadi kesempatan untuk meningkatkan loyalitas pelanggan.
Pertimbangan Hukum dan Etika Sistem Pre-Order

Sistem pre-order, tren belanja yang semakin populer, menawarkan keuntungan bagi penjual dan pembeli. Namun, praktik ini juga menimbulkan sejumlah pertimbangan hukum dan etika yang perlu dipahami. Kejelasan aturan main dan komitmen pada transparansi akan membangun kepercayaan dan meminimalisir potensi konflik. Berikut beberapa aspek krusial yang perlu diperhatikan.
Regulasi dan Perundang-undangan Sistem Pre-Order
Hukum Perlindungan Konsumen berperan penting dalam mengatur transaksi pre-order. Ketentuan mengenai informasi produk yang akurat, waktu pengiriman yang realistis, serta mekanisme pengembalian dana jika terjadi pembatalan menjadi poin-poin utama yang wajib diperhatikan oleh penjual. Meskipun belum ada regulasi khusus yang secara eksplisit mengatur pre-order, prinsip-prinsip umum dalam hukum perdagangan dan perlindungan konsumen tetap berlaku. Pelanggaran terhadap ketentuan ini dapat berakibat pada sanksi administratif hingga gugatan hukum dari konsumen yang dirugikan.
Beberapa aturan terkait jaminan produk, praktik perdagangan yang wajar, dan penyelesaian sengketa konsumen juga relevan dalam konteks ini. Penggunaan kontrak pre-order yang jelas dan terperinci menjadi kunci untuk meminimalisir potensi konflik.
Pedoman Etika Penjual dalam Sistem Pre-Order
Transparansi dan komunikasi yang efektif adalah kunci utama dalam membangun kepercayaan pelanggan. Penjual wajib memberikan informasi yang akurat dan lengkap mengenai produk yang ditawarkan, termasuk spesifikasi, estimasi waktu pengiriman, dan kebijakan pembatalan. Kejujuran dalam menyampaikan potensi keterlambatan atau perubahan spesifikasi juga penting untuk menghindari kesalahpahaman. Praktik mengelabui konsumen dengan informasi yang tidak akurat atau menyesatkan harus dihindari.
Komunikasi yang proaktif dan responsif terhadap pertanyaan pelanggan juga menunjukkan komitmen penjual terhadap kepuasan pelanggan. Membangun reputasi yang baik melalui layanan pelanggan yang prima akan menjadi aset berharga dalam jangka panjang.
Praktik Terbaik Transparansi dan Komunikasi
- Memberikan detail spesifikasi produk secara lengkap dan akurat.
- Menyampaikan estimasi waktu pengiriman secara realistis, dengan mempertimbangkan potensi kendala.
- Memberikan update berkala kepada pelanggan mengenai status pesanan.
- Menyediakan saluran komunikasi yang mudah diakses dan responsif.
- Mencantumkan kebijakan pembatalan dan pengembalian dana yang jelas dan mudah dipahami.
Contoh praktik terbaik adalah dengan menggunakan platform pre-order yang terintegrasi dengan sistem pelacakan pengiriman, sehingga pelanggan dapat memantau pesanan mereka secara real-time. Menyediakan FAQ (Frequently Asked Questions) yang komprehensif juga dapat membantu menjawab pertanyaan pelanggan dan meminimalisir potensi kesalahpahaman.
Aspek Hukum Pembatalan Pre-Order
Pembatalan pre-order dapat terjadi baik dari sisi penjual maupun pembeli. Jika penjual membatalkan pesanan, mereka wajib mengembalikan uang pelanggan secara penuh dan segera. Keterlambatan pengiriman yang signifikan juga dapat menjadi dasar pembatalan dari sisi pembeli. Namun, kebijakan pembatalan harus dikomunikasikan secara jelas sejak awal transaksi. Kontrak pre-order yang baik akan mengatur dengan detail mengenai konsekuensi pembatalan dari kedua belah pihak, termasuk ketentuan mengenai denda atau kompensasi.
Penyelesaian sengketa dapat melalui negosiasi, mediasi, atau jalur hukum jika kesepakatan tidak tercapai.
Transparansi dan kepercayaan adalah fondasi utama keberhasilan sistem pre-order. Kejujuran dalam setiap tahapan proses, dari informasi produk hingga penanganan pembatalan, akan membangun hubungan yang positif antara penjual dan pembeli.
Studi Kasus Sistem Pre-Order: Sistem Pre Order Adalah
Penerapan sistem pre-order menjadi strategi bisnis yang semakin populer, menjanjikan keuntungan signifikan bagi perusahaan yang mampu mengelola sistem ini dengan efektif. Namun, keberhasilannya bergantung pada perencanaan yang matang dan eksekusi yang tepat. Kegagalan, di sisi lain, bisa berakibat fatal, mengakibatkan kerugian finansial dan reputasi yang buruk. Memahami kedua sisi mata uang ini—keberhasilan dan kegagalan—sangat krusial bagi pebisnis yang ingin mengadopsi sistem pre-order.
Berikut beberapa studi kasus yang akan memberikan gambaran yang lebih jelas.
Studi Kasus Keberhasilan Sistem Pre-Order: Contoh Kasus Konsol Game Terbaru
Salah satu contoh sukses penerapan sistem pre-order adalah peluncuran konsol game terbaru dari sebuah perusahaan besar. Dengan strategi pemasaran yang agresif, kampanye digital yang masif, dan pengelolaan ekspektasi konsumen yang baik, perusahaan ini berhasil mengumpulkan jutaan pre-order sebelum peluncuran resmi. Keberhasilan ini berkat penelitian pasar yang mendalam yang mengidentifikasi tingginya permintaan akan produk tersebut, sehingga perusahaan dapat memprediksi jumlah produksi yang dibutuhkan secara akurat.
Strategi ini meminimalisir risiko kelebihan stok atau kekurangan stok, yang seringkali menjadi penyebab kerugian besar. Hasilnya, peluncuran produk berjalan lancar, perusahaan mendapatkan pemasukan besar bahkan sebelum produk resmi diluncurkan, dan membangun reputasi yang positif di mata konsumen. Hal ini juga menunjukkan bagaimana sistem pre-order mampu meminimalkan risiko kerugian finansial.