Analisa Usaha Cafe Untuk Pengembangan Pasar

Cindy April 28, 2023

Haloniaga.comAnalisa usaha cafe apa yang perlu Anda lakukan untuk mengembangkan bisnis cafe Anda? Ketika Anda sedang menjalankan bisnis, tentunya Anda harus melakukan riset terhadap beberapa hal terlebih dahulu.

Misalnya seperti minuman kopi apa yang disukai kebanyakan orang, jenis minuman apa yang populer, bisnis apa yang menjadi pesaing Anda, dan lain sebagainya.

Anda perlu menganalisis hal-hal tersebut terlebih dahulu, dan hasilnya dapat Anda gunakan untuk mengembangkan bisnis Anda ke depannya.

Lantas, analisis pasar apa yang bisa Anda lakukan, sebelum benar-benar mencoba bisnis kopi Bagaimana menganalisis pasar untuk mengembangkan bisnis kopi.

Analisa Usaha Cafe Untuk Mengembangkanya Di Era Sekarang

Analisis pasar paling umum dilakukan sebelum seseorang memulai bisnis. Hal ini sangat penting, karena hasil analisis tersebut nantinya dapat digunakan untuk memandu perkembangan bisnis Anda.

Tanpa data dan informasi dari hasil analisis, bisnis Anda mungkin akan sulit berkembang karena Anda tidak tahu apa-apa tentang target konsumen Anda dan tingkat persaingan di sekitar Anda. Nah, berikut beberapa analisa yang perlu Anda lakukan sebelum menjalankan bisnis kopi.

Mohon disimak!

1. Analisis Konsumen

Analisis pertama yang perlu Anda lakukan adalah analisis konsumen. Anda perlu melakukan segmentasi pasar, untuk mengidentifikasi kelompok konsumen mana yang dapat Anda targetkan penjualannya.

Segmentasi pasar merupakan salah satu kegiatan analisis yang perlu Anda lakukan, untuk mengidentifikasi kelompok konsumen yang karakteristiknya sesuai dengan produk yang Anda jual.

Misalnya, Anda bisa menyasar kelompok konsumen pekerja kantoran, pelajar, atau konsumen lainnya yang hanya ingin membeli minuman dan menikmati suasana di kedai kopi.

Jika mereka adalah target konsumen Anda, Anda perlu memilih lokasi coffee shop di area yang ramai dengan aktivitas para konsumen tersebut.

Anda akan kesulitan mendapatkan konsumen yang banyak jika lokasi usaha yang Anda cari berada di kawasan yang sepi jauh dari aktivitas mereka.

Segmentasi pasar juga mencakup perincian tentang perilaku konsumen. Misalnya, untuk pekerja kantoran, mereka biasanya membeli banyak minuman kopi sebelum jam kerja dimulai, saat istirahat, dan saat makan siang. Anda harus melakukan konsep yang sama dengan kelompok konsumen lainnya.

2. Analisis Pesaing

Selain mengetahui informasi detail tentang calon pelanggan, Anda juga perlu membaca strategi yang diterapkan oleh kompetitor.

Strategi apa yang mereka ikuti, dan mana yang bisa Anda ambil sebagai contoh? Buat daftar beberapa pesaing yang Anda kenal; Pesaing dan pesaing unggul berada di dekat bisnis Anda.

Selanjutnya, lakukan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat) pada masing-masing. Dari informasi ini, Anda dapat mempelajari kekuatan dan kelemahan masing-masing pesaing.

Misalnya, Kompetitor X berlokasi strategis di tengah aktivitas konsumen, namun tidak memiliki layanan pengiriman online.

Di sisi lain, kompetitor Y mampu menawarkan layanan pengiriman online yang lengkap, namun situsnya sendiri jauh dari pusat audiens.

Anda dapat mengambil kelemahan mereka dan menjadikannya kekuatan Anda. Misalnya, Anda dapat menawarkan layanan pengiriman online yang cukup beragam, sekaligus memilih lokasi di pinggir pusat keramaian, serta menawarkan layanan katering.

Dengan begitu, pusat bisnis kopi Anda akan lebih baik dari kompetitor. Konsep yang sama juga bisa Anda terapkan saat menentukan harga jual suatu produk nantinya.

3. Analisis Harga Produk

Analisis terakhir yang perlu Anda lakukan adalah menentukan harga jual produk pesaing. Harga jual produk tidak boleh terlalu mahal bagi konsumen, tidak terlalu rendah sehingga merugikan bisnis Anda, dan juga tidak terlalu jauh dari harga pasar yang ditetapkan oleh kompetitor.

Jangan khawatir. Untuk menentukan harga jual yang kompetitif, ternyata tidak sesulit yang Anda bayangkan.
Gunakan informasi dari analisis SWOT pesaing sebelumnya. Dari sana, Anda akan mendapatkan informasi produk beserta harga yang mereka tetapkan.

Misalnya, Pesaing X mengenakan biaya Rs 25.000 untuk satu minuman es kopi, sedangkan Pesaing Y mengenakan biaya Rp 20.000.

Dengan menghitung biaya operasi dan produksi, Anda dapat menetapkan harga untuk satu produk minuman sebesar Rp 22.500,00.

Jika Anda masih mendapatkan keuntungan dengan harga yang Anda tetapkan, maka harga jual produk Anda sudah lebih tinggi dari harga jual kompetitor.

Ingat, perhatikan juga biaya operasional dan produksinya ya. Jangan biarkan diri Anda terlalu fokus untuk mengungguli pesaing Anda, tetapi malah membuat bisnis Anda merugi.

Itulah beberapa analisa usaha cafe yang bisa Anda lakukan sebelum benar-benar menjalankan bisnis cafe Anda.

Artikel Terkait